Roda perputaran penampilan performa Juventus nampaknya mulai kembali seperti semula. Juventus yang sempat digoyang badai inkonsistensi performa plus masalah yang tak kunjung berhenti, kini menunjukkan progres ke arah yang lebih baik. Adalah Massimiliano Allegri menjadi dalang kembalinya jati diri dan identitas Bianconeri sebagai klub elite, khususnya di Liga Italia.
Klub asal Turin ini sempat mengalami periode yang buruk di awal kampanye musim 2021/2022. Tiga laga pembuka tanpa kemenangan plus ditinggal Cristiano Ronaldo menjadi puncak masalah yang mendera Bianconeri. Penunjukan Massimiliano Allegri juga sempat dipertanyakan karena tak kunjung membawa angin segra bagi permainan Juventus.
Namun juru taktik asal Italia ini menunjukkan bahwa tak ada yang instan dalam sebuah keebrhasilan. Perlahan namun pasti, Allegri mulai merubah apa yang menjadi pola lama mereka, kini dirombak total oleh sang Allenatore. Juventus, dalam dua musim terakhir mengandalkan permainan agresif plus penguasaan bola yang mumpuni. Saat itu kuris pelatih dihuni Maurizio Sarri dan Andrea Pirlo.
Juventus era Allegri kemudian mencoba untuk melanjutkan paham tersebut. Namun tak berjalan lancar. Mau tak mau Allegri mencari formula baru terkait permainan Juventus yang bisa menjadi andalan dan identitas mereka. Semua jerih payah sang Allenatore upayakan akhirnya tertebus. Hal itu nampak pada permainan Federico Chiesa dkk kala menumbangkan Chelsea di ajang Liga Champions.
Klub asal Turin ini tampil solid dengan mengandalkan efektivitas serangan. Bianconeri tak melulu soal penguasaan bola, namun lebih kepada menunjukkan keefefektifan dalam sebuah permainan. Allegri tak mempermasalahkan bagaimana timnya menang, termasuk terlalu banyak dalam bertahan.
Namun menurutnya, saat ini Juventus lebih dituntut bermain untuk meraih kemenangan ketimbang menunjukkan pola permainan yang cantik. Permainan serupa dengan menunjukkan sistem grendel kembali dipertontonkan Juventus. Tepatnya pada giornata tujuh Liga Italia melawan Torino. Berajuk Derby della Molle, permainan solid ala Allegri berhasil membaa Bianconeri meraih tiga poin.
Total, kemenangan ini adalah straight empat kali beruntun bagi Juventus. Allegeri berhasil menunjukkan kapasitasnya sebagai juru taktik. Meski tak memiliki pemain seperti Cristiano Ronaldo, namun ia berhasil membawa warna baru bagi permainan Juventus.
Tak hanya itu, ia juga dapat memulihkan jati diri Juventus yang tengah terluka dalam dua musim terakhir ini. Boleh dikatakan, tanpa Cristiano Ronaldo, klub sekota Torino ini tak lagi bergantung kepada satu pemain andalan. Memang benar, Allegeri menggunakan Chiesa sebagai ace dalam poros penyerangan. Namun putra Enrico Chiesa ini tak melulu soal mencetak gol.
Melainkan melengkapi efektivitas permainan arahan Allegri, entah itu menyerang, pressing maupun bertahan sekaligus. Kedigdayaan Juventus terdekat akan diuji oleh apsukan Jose Mourinho, AS Roma pada pekan kedelapan Lihga Italia. Grande partita antara Juventus vs AS Roma akan tersaji 19 Oktober mendatang di Stadion Allianz.