Sejak periode 1 Januari hingga 13 Maret 2020 hari ini, Stasiun Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ambon mencatat telah terjadi sebanyak 392 kali gempa tektonik. Sebanyak 15 kejadian gempa dirasakan getarannya oleh warga. Satu kali gempa yang cukup merusak juga terjadi di Halmahera Selatan, Maluku Utara. Meski begitu, tidak satu pun gempa yang mengakibatkan kerusakan.
Berdasarkan besaran gempa, terjadi 13 kali gempa bermagnitudo 5 hingga di atas angka itu, sedangkan gempa berkekuatan rendah di bawah magnitudo 3 terdata sebanyak 121 kali gempa. Sementara berdasarkan kedalaman, terjadi 16 kali gempa bumi dalam, 117 kali gempa bumi sedang dan 259 gempa bumi dangkal. "Gempa bumi dangkal dengan kedalaman kurang dr 60 km dominan terjadi di sekitar Pulau Ambon, Buru Pulau Seram, sedangkan gempa bumi dengan kedalaman menengah (60 300km) dominan terjadi di laut banda bagian selatan," jelasnya.
Menurutnya, jumlah ini berbanding jauh dibandingkan dari banyak gempa bumi sejenis di periode yang sama di tahun 2020, yakni sebanyak 971 kali gempa. "Karena banyak gempa gempa susulan pasca gempa Ambon Kairatu 26 September 2019 yang masih terjadi pada periode triwulan awal 2020. Selain itu adanya gempa signifikan yang terjadi di daerah Kobi Februari 2020 yang diikuti oleh beberapa gempa susulan," ujarnya. Dalam catatan stasiun Geofisika BMKG Ambon, sepanjang tahun 2020 telah terjadi 3.139 kali gempa, 138 gempa diantaranya dirasakan.